Suara Purwokerto - UKM Riset dan Kajian Ilmiah Rhizome FISIP Unsoed merilis hasil survei “Persepsi Mahasiswa Terhadap Pemilihan Rektor Universitas Jenderal Soedirman Tahun 2022” Sabtu, (19/3). Kegiatan rilis survei tersebut diselenggarakan virtual melalui zoom meeting dan disiarkan secara langsung di kanal YouTube UKM Rhizome FISIP.
Lauren Vanesa pemapar hasil survei sekaligus Ketua (Hulubalang) UKM Rhizome mengatakan, kegiatan survei dilakukan untuk menyampaikan aspirasi mahasiswa terhadap bakal calon Rektor Unsoed berkaitan dengan tantangan Rektor Unsoed kedepan. Dalam survei ini juga mengevaluasi penyelenggaran kegiatan pemilihan Rektor Unsoed. Selain itu, survei ini juga memotret popularitas dan elektabilitas bakal calon Rektor Unsoed.
"Survei ini dilakukan pada periode 15-25 Januari 2022 dengan metode penarikan sampel Proportional Random Sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui Google Formulir (online) kepada 392 responden yang didistribusikan secara proposional ke 12 fakultas yang ada di Unsoed dengan margin of error 5%. Responden merupakan mahasiswa aktif Unsoed angkatan 2018-2021. Survei ini dilakukan ketika masih terdapat empat bakal calon Rektor Unsoed yaitu, Prof. Dr.Ir Akhmad Sodiq M.Sc.,Agr, Prof. Dr. Ade Maman Suherman M.Sc, Dr. Ir.V Prihananto M.S, dan Prof. Ir Totok Agung Dwi Haryanto MP.,Ph.D.," kata dia.
Berdasarkan hasil survei, sebagian besar mahasiswa tidak mengetahui adanya kegiatan pemilihan rektor (51,3%). Adapun bakal calon Rektor Unsoed yang memiliki tingkat popularitas paling tinggi yaitu, Prof. Ir Totok Agung Dwi Haryanto MP., Ph.D (40,57 %). Diikuti oleh Prof. Dr. Ir. Akhmad Shodiq, M.Sc.Agr (31,7 %), Dr. Ir. Prihananto, M.Si (32,15 %), dan Prof. Dr. Ade Maman sebesar (24,75 %).
"Dalam hal ini perlu dilakukan penyebaran informasi atau sosialisasi secara massif agar seluruh civitas akademik Unsoed mengetahui proses kegiatan pemilihan rektor Unsoed. Baik melalui platform digital maupun tatap muka secara langsung," kata dia.
Dalam survei tersebut, juga menanyakan terkait pilihan mahasiswa (jika diberikan hak pilih) hasilnya bakal calon Rektor Unsoed dengan tingkat elektabilitas tertinggi yaitu, Prof. Ir Totok Agung Dwi Haryanto MP., Ph.D (38,01%). Diikuti oleh Prof. Dr. Ir. Akhmad Shodiq, M.Sc.Agr (28,57 %,) Prof. Dr. Ade Maman (20,91%) dan Dr. Ir. Prihananto, M.Si (12,5 %).
Ia juga memaparkan, “Terkait karakter atau sifat rektor yang ideal yaitu, jujur atau berintegritas (27,3%), bersih dari korupsi (16,3 %), peduli terhadap mahasiswa (15,8%), adil (14%), berpengalaman (12%), tegas (8,2%), kreatif dan inovatif (6,4%), lainnya (0,07 %). Secara umum, mahasiswa mengharapkan Rektor Unsoed kedepan tidak bermasalah agar tidak menjelekan nama universitas”.
Survei ini juga memotret terkait permasalahan pokok di Unsoed menurut mahasiswa yaitu, kurangnya respon rektor dalam menyerap aspirasi mahasiswa (19,64%), mahalnya UKT dan Uang Pangkal (16,58%), lambatnya penyerapan lulusan unsoed di dunia kerja (16,07%), pembangunan atau pemenuhan fasilitas yang tidak merata (14,03%), lambatnya pelayanan administrasi Unsoed (12,75 %), prestasi akademik Unsoed menurun (11,22%), dan maraknya kekerasan seksual di Unsoed (9,69%).
"Berdasarkan berbagai permasalahan tersebut, UKM Rhizome memberikan beberapa rekomendasi survei yaitu, Melakukan sosialisasi secara massif tentang kegiatan pemilihan rektor Universitas Jenderal Soedirman 2022 ke civitas akademika (dosen, mahasiswa dan lain sebagainya). Mengadakan forum aspirasi mahasiswa secara rutin sebagai wadah untuk mendengarkan keluh kesah terkait permasalahan yang ada. Pemerataan pembangunan fasilitas per fakultas di Universitas. Kemudian merealisasikan penyesuaian UKT dan penghapusan uang pangkal. Mempercepat proses pelayanan administrasi kepada mahasiswa. Mengoptimalkan peran unit layanan dan pengaduan kekerasan seksual di setiap fakultas maupun universitas.Meningkatkan produktivitas riset (mahasiswa/dosen) di tingkat fakultas dan universitas. Mengoptimalkan pusat karir di Unsoed baik tingkat fakultas maupun universitas," pungkasnya.
Menanggapi hasil survei tersebut, Dr. Barid Hardiyanto, M.Si (Pakar Kebijakan Publik & Ketua Ikatan Alumni FISIP Unsoed) mengatakan, survei ini menunjukan persepsi antara mahasiswa dan senat universitas ternyata berbeda dalam memandang siapa calon rektornya, hasil survei ini mungkin bisa menjadi senjata bagi para calon rektor untuk mempengaruhi kebijakan pemerintah pusat (menteri).
Ia juga menambahkan, “belum efektifnya sosialisasi yang dilakukan terkait kegiatan pemilihan rektor sehingga masih banyak mahasiswa yang tidak tahu, ini perlu menjadi evaluasi”.