dr. M Fadhol Romdhoni MSi, Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto/Kepala Klinik UMP Tambaksari, Purwokerto
Suara Purwokerto - Niat merupakan salah satu rukun puasa romadhon. Terlepas dari perbedaan pendapat tentang niat itu dilakukan cukup sekali di awal romadhon atau harus dilakukan setiap hari, niat sebelum menjalankan puasa ternyata penting untuk membuat tubuh kita menjadi lebih siap. Siap secara mental dan secara fisik.
Kesiapan tubuh untuk menjalani puasa seharian dapat tercermin dari kadar hormon pengatur lapar bernama Ghrelin, yang diproduksi oleh usus halus dan berhubungan dengan ada maupun tiadanya makanan yang masuk.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Al-Rawi dkk dan dipublikasikan tahun 2020 di jurnal Plos One, didapatkan data bahwa terjadi penurunan kadar hormon ghrelin sebesar 19% pada orang yang berpuasa. Secara perhitungan statistik, kadar penurunan tersebut terbukti signifikan/bermakna.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Zouhal dkk dan dipublikasikan pada 2020 di jurnal IJERPH, diperoleh informasi bahwa tidak terjadi perubahan yang bermakna dari hormon ghrelin pada orang yang berpuasa romadhon.
Terbukti secara ilmiah bahwa puasa romadhon yang dilakukan sesuai rukunnya, tidak akan menjadikan kelaparan. Puasa akan mengembalikan metabolisme tubuh menjadi normal atau setidaknya mendekati normal.
Karena pada dasarnya, Kesehatan manusia berhubungan dengan proses makan, baik apa yang dimakan hingga proses mencernanya sampai pengeluarannya.
Semakin hari, semakin tahun, semakin terbukti secara ilmiah tentang kebenaran Islam, meskipun tidak harus menunggu hasil penelitian ilmiah terlebih dahulu untuk mengakui kebenaran Islam secara tulus dan ikhlas.
Maha benar Alloh dengan segala firman-Nya.