Hiburan

Kolaborasi Ndarboy dan Orkestra Keroncong Svaranusa Hibur Penonton di Purwokerto

Minggu, 30 Juni 2024 20.21

Kolaborasi Ndarboy dan Orkestra Keroncong Svaranusa Hibur Penonton di Purwokerto

Suara Purwokerto - Kolaborasi penyanyi koplo Ndarboy Genk dengan orkestra keroncong pada gelaran 
Keroncong Svaranusa 2024 di Menara Pandang Teratai Purwokerto, Banyumas, Sabtu (29/6/2024) malam mampu menyedot penonton.
Bahkan, masyarakat yang antusias ingin menikmati dari dekat penampilan ini membuat mereka rela menunggu kendati hujan sempat mengguyur Kota Purwokerto.
Ndarboy membawakan sejumlah lagu ciptaannya seperti "Ambyar Mak Pyar", "Mendung Tanpo Udan" serta ditutup dengan lagu "Jogja Istimewa". 
Seniman serba bisa, Fajar Praptono juga turut menyemarakkan event yang digelar Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek serta Yayasan Keroncong Svaranusa dengan menyumbang dua buah lagu ciptaannya.
Ketua Penyelenggara Keroncong Svaranusa 2024, Amar Ibnu Muksin, mengatakan, gelaran kali ini menghadirkan Wirakarya sebagai program baru. Program ini merupakan upaya keberlanjutan atau regenerasi musik keroncong kepada generasi muda.
Pelaksanaan program ini mampu menghasilkan sebuah album keroncong yang berisi 8 lagu. Selain itu juga melahirkan 4 pencipta lagu, 4 arranger atau penggarap musik, dan 8 orang penyanyi muda. 
"1 lagu spesial dibawakan Tuti Maryati selaku sang Maestro Keroncong," katanya kepada wartawan. 
Dia menjelaskan, pemilihan Kota Purwokerto sebagai lokasi peluncuran album Keroncong Svaranusa ini karena memiliki nilai historis musik keroncong yang kuat, terutama pada masa perjuangan dan awal kemerdekaan. Di Purwokerto pernah lahir sosok komponis R Sutedja yang menciptakan sejumlah lagu populer, salah satunya "Ditepinya Sungai Serayu". 
"R Soetedja tokoh yang luar biasa dan memiliki product knowledge yang luar biasa dan ini menjadi penguat. (Seniman) di Banyumas Raya ini, Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas dan Cilacap ini sangat ngrembaka (mendukung) musik keroncongnya sangat dilestarikan, sangat kuat terutama musik keroncong asli," jelas Amar.
Pascapeluncuran album ini, Amar mengatakan pihaknya tetap berjuang bersama berbagai pihak termasuk Direktorat Perfilman Musik dan Media Kemendikbudristek untuk melanjutkan pelindungan, pengembangan, pelestarian serta pemanfaatan musik keroncong. 
"Satu hal yang kami perjuangkan adalah musik keroncong bisa berdampak terhadap ekonomi seniman keroncong di Indoesia," katanya. 
Adapun rangkaian Keroncong Svaranusa 2024 ini berawal dari Roadshow di Tegal pada 1 Juni 2024 kemudian dilanjutkan Wirakarya serta puncak acara konser musik keroncong di Menara Teratai Purwokerto. 
Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Fitra Arda, mengatakan, pagelaran ketiga kali ini sengaja digelar di Banyumas. Sebelumnya, tahun 2022 lalu ajang serupa digelar di Magelang, Solo dan Semarang Jawa Tengah pada tahun 2022 yang dilanjutkan pagelaran kedua pada tahun 2023 di Kediri Jawa Timur. 
"Gelaran ketiga, Kabupaten Banyumas dipilih dengan alasan semangat geliat musik dan seniman keroncong di Banyumas, Purbalingga Cilacap masih hidup. Musik keroncong ini sudah melekat di pegiatnya," kata dia.
Menurutnya, keroncong sudah menjadi bagian dari seni musik lokalitas sama seperti bahasa. Musik ini juga menjadi bukti akulturasi budaya dan mengembangkan budaya nasional. Ke depannya, dia berharap keroncong menjadi diplomasi budaya Indonesia di kancah internasional.
Fitra menjelaskan, album Keroncong Svaranusa yang akan diluncurkan ini merupakan hasil Wirakarya Svaranusa yang diikuti 30 musisi dari berbagai daerah di Pulau Jawa. 
Pj Bupati Banyumas, Hanung Cahyo Saputro mengaku senang karena Banyumas kembali menjadi tuan rumah untuk event berskala nasional seperti Keroncong Svaranusa. 
Hal ini sesuai tujuan janjinya untuk menggelar event besar sepekan sekali.
"Sesuai janji saya dulu, tiap minggu ada festival yang kelasnya nasional. Hari ini kebagian event lagi yang kelasnya nasional. Minggu lalu memecahkan Rekor Dunia 10.000 lengger, berjalan lancar dan berhasil memecahkan rekor Muri. Beberapa minggu yang lalu 33000 peserta marathon, di Baturraden. Minggu depan ada festival tradisional yang akan diikuti se-Jateng. Lomba Egrang, diikuti oleh atlet dari Jateng. Lomba memanah. Lomba senam se-Jateng," katanya.
Dia mengatakan, Banyumas masih memiliki sejumlah event hingga bulan Desember. Di antaranya Half Marathon jilid 2 di akhir Juli 2024. 
Menurutnya, banyaknya event ini akan membuat membuat sektor ekonomi tumbuh.

Penulis: Parsito Tommy

Editor: Andi Ismer

Berita Terkait

Copyright ©2024 Suara Purwokerto. All Rights Reserved

Version: 1.23.3 | Build ID: FHBRa1vRFd-dgFqX1RoWX