Lingkar Banyumas

Festival Tunas Bahasa Ibu Jawa Tengah, Dibuka Dengan Maca Babad Pasir Luhur

Sabtu, 12 November 2022 21.27

Festival Tunas Bahasa Ibu Jawa Tengah, Dibuka Dengan Maca Babad Pasir Luhur

Suara Purwokerto - Warga Dusun  Cibun Desa Sunyalangu Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas menghidupkan kembali tradisi yang sepat hilang puluhan tahun yakni Maca Babad Pasir Luhur.
Tradisi ini dihidupkan kembali sejak tiga tahu lalu, dengan pendampingan oleh akademisi Unsoed Nisa Roiyasa  yang juga sebagai Founder Rumah Cibun.  Tidak hanya menghidupkan Maca Babad Pasir Luhur, Nisa bersama dengan pegiat seni Banyumas melatih anak- anak Cibun menyajikan pertunjukan mini drama kisah Raden Kamandaka dan Dewi Ciptarasa dalam kemasan maca babad dan jemblungan.
Atas pencapaian ini, Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah mengundang anak anak Dusun Cibun untuk tampil dalam pembukaan Festival Tunas Bahasa Ibu Tingkat Jawa Tengah dari tanggal 11-13 November 2022 di Hotel Griya Persada Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
"Kami Balai Bahasa Jawa Tengah menampilkan anak anak dari Dusun Cibun sebagai representasi dari program revitalisasi dan pewarisan bahasa ibu sehingga dapat menjadi model pelestarian bahasa ibu yang mengakar ditengah masyarakat" ujar Kepala Balai Bahasa Jawa Tengah Ganjar Harimansyah 
Pertunjukan Maca Babad Pasir Luhur yang berlangsung 20 menit dengan mengangkat kisah asal usul Raden Kamandaka dan pertemuanya dengan Dewi Ciptarasa hingga ahirnya menjadi Raja Pasir Luhur memukau seluruh penonton yang merupakan peserta festival se Jawa Tengah. Tingkah polos dan totalitas anak anak dalam pertunjukan ini mendapat apresiasi dari seluruh penonton.
"Kami Pusat Penelitian Pariwisata dan Budaya LPPM Unsoed berharap tradisi yang ada di masyarakat benar benar dihidupkan dan berkembang tidak hanya ada dalam acara seremonial, di Dusun Cibun seluruh warga lintas genderasi menjadikan maca babad sebagai sarana belajar" pungkas Kepala Pusat Penelitian Pariwisata dan Budaya LPPM Unsoed Purwokerto Imam Suhardi
Menurut Nisa, tradisi Maca Babad Pasir Luhur yang dulu kala selalu di kumandangkan tukang maca almarhum Mbah Sikun dalam momen penting seperti, upacara mitoni atau tujuh bulan  kehamilan, upacara mimiti menjelang panen padi, upacara mendirikan rumah, dan upacara penting masyarakat lainya sempat hilang lama dan kini mulai terdengar kembali.
"Setelah warga semangat menghidupkan kembali Maca Babad Pasir Luhur, tim dari Pusat Penelitian Budaya dan Pariwisata LPPM Unsoed bersama dengan Balai Bahasa Jawa Tengah melakukan pendampingan, bahkan  tidak hanya di hidupkan kembali akan tetapi diwariskan ke anak anak Dusun Cibun" ujar Nisa Roiyasa.

Penulis: Cibun

Editor: Andi Ismer

Berita Terkait

Copyright ©2025 Suara Purwokerto. All Rights Reserved

Version: 1.23.3 | Build ID: FHBRa1vRFd-dgFqX1RoWX