Suara Purwokerto - Mencermati maraknya perundungan antar siswa sekolah yang akhir-akhir ini menguak di media, SMK Miftahul Huda sebagai sekolah berbasis pesantren yang ditunjuk pemerintah sebagai sekolah penggerak atau sekolah Pusat Keunggulan (SMK PK), menindaklanjuti keresahan sosial dengan memprogramkan pencanangan SMK Miftahul Huda sebagai sekolah bebas Bullying.
Pencanangan program sekolah bebas bullying dilakukan dengan melakukan edukasi dan sosialisasi kepada semua civitas akademika sekolah, mulai dari guru sebagai tenaga pendidik, tenaga kependidikan, dan siswa maupun siswi.
Edukasi dan sosialisasi di lakukan dengan mengadakan beberapa kali di semua level civitas akademika.
Kepala sekolah SMK Miftahul Huda, H.Muhammad,S.H.I.,M.H, mengatakan bahwa target dari edukasi dan sosialisasi itu adalah terciptanya kesepamahan bersama pada semua komponen sekolah tentang batas-batas bullying dan pentingnya pendidikan yang ramah. Ia menambahkan, program ini disambut baik oleh OSIS SMK Miftahul Huda yang kemudia membuat gerakan agen perubahan, sebuah tim yang bertugas mengkampanyekan isu-isu anti bullying. Isu itu antara lain di kemas melalui video pendek yang di upload di chanel you tub, melalui pamphlet sekolah, majalah dinding hingga kampanye di medsos seperti IG dan FB.
Muhammad juga menambahkan, sekolah juga membuat kotak aduan dan konseling melalui BK untuk setiap kasus bullying yang mungkin saja terjadi antar siswa
Hingga puncaknya pada tanggal 9 Desember 2021, dideklarasikanlah SMK Miftahul Huda sebagai sekolah bebas bullying yang ditandatangani oleh semua komponen sekolah di saksikan oleh yayasan Ya Bakii dan Komite Sekolah.